Rabu, 03 Juli 2013

Serat Alam

1. Kapas (Gossypium) 
Serat kapas merupakan produk yang berharga karena hanya sekitar 10% dari berat kotor (bruto) produk hilang dalam pemrosesan. Apabila lemak, protein, malam (lilin), dan lain-lain residu disingkirkan, sisanya adalah polimer selulosa murni dan alami. Selulosa ini tersusun sedemikian rupa sehingga memberikan kapas kekuatan, daya tahan (durabilitas), dan daya serap yang unik

  sel kapas berbentuk memanjang seperti pita. Sel tersebut memiliki puntiran (torsi) di beberapa bagian, dan tidak memiliki organel-organel di dalam selnya, sehigga sel kapas merupakan sel mati. Sel tersebut termasuk jenis sel sklerenkim, yang berfungsi jaringan penguat pada tumbuhan.
Serat kapas tumbuh menutupi seluruh permukaan biji kapas. Dalam tiap-tiap buah terdapat 20 biji kapas atau lebih. Serat mulai tumbuh pada saat tanaman berbunga dan merupakan pemanjangan sebuah sel tunggal dari epidermis atau selaput luar biji. Sel membesar sampai diameter maksimum dan kemudian sel yang berbentuk silinder tersebut tumbuh yang mencapai panjang maksimum. Pada saat itu serat merupakan sel yang sangat panjang dengan dinding tipis yang menutup protoplesma dan inti. Pada saat yang sama dengan tumbuhnya serat, tumbuh juga serat-serat yang sangat pendek dan kasar yang disebut linter. Lima belas sampai delapan belas hari berikutnya mulai masa pendewasaan serat, dimana dinding sel makin tebal dengan terbentuknya lapisan-lapisan selulosa dibagian dalam dinding yang asli. Kapas banyak digunakan dalam industry tekstil.

2. Rami (Boehmeria nivea)



Struktur Molekul Rami merupakan serat tumbuh-tumbuhan jenis Boehmeria Nivea. Selulosa mempunyai rumus (C6H10 O5)n, dimana “n” merupakan derajat polimerisasinya dan sebagian besar serat rami (± 75 %) terdiri dari selulosa.
Analisa Frenderberg, Haworth dan Braun dalam buku Tekstil Fiber menunjukkkan bahwa selulosa dibentuk oleh cindin glukosa, sehingga dapat disebutkan bahwa struktur serat selulosa merupakan kesatuan dari anhydro glukosa yang dihubungkan satu dengan yang lainnya oleh jembatan oksigen pada kedudukan 1 – 4, seperti ditunjukkan pada gambar 1.
 Gambar 1
STRUKTUR MOLEKUL SERAT SELULOSA
Susunan Kimia
Analisa kimia memperlihatkanbahwa selulosa merupakan komponen utama dari serat rami. Komposisi kimia serat rami dapat dilihat pada table berikut :
 TABEL 2
KOMPOSISI KIMIA SERAT RAMI
Komposisi
% terhadap berat kering
Selulosa
75
Hemi Selulosa
16
Pektin
2
Lignin
0,1
Lemak
0,3
Zat-zat lain
6


Bentuk Serat Rami
Serat rami panjangnya sangat bervariasi dari 2,5 cm sampai dengan 50 cm dengan panjang rata-rata 12,5 cm sampai dengan 15 cm. diameternya berkisar antara 25 µ sampai dengan 75 µ dengan rata-rata 30 – 50 µ.
Bentuk memanjang serat rami seperti silinder dengan permukaan bergaris-garis dan berkerut-kerut membentuk benjolan-benjolan kecil. Sedangkan irisan lintang berbentuk lonjong memanjang dengan dinding sel yang tebal dan lumen yang pipih, seperti terlihat pada gambar 2.
Membujur
Bentuk memanjang seperti silinder dengan permukaan bergarisgaris
dan berkerut-kerut membentuk benjolan-benjolan kecil.
Melintang
Bentuk lonjong memanjang dengan dinding sel yang tebal dan
lumen yang pipih. Ujung sel tumpul dan tidak berlumen.

Membujur

Melintang
Gambar 2
Penampang Serat Rami
Sifat Fisika
Sifat fisika serat rami dalam keadaan standar adalah sebagai berikut :
  1. Kekuatan                    : 33 – 99 gr/tex rata-rata 67 – 78 gr/tex
  2. Mulur                          : 2 – 10 % rata-rata 3 – 4 %
  3. Kehalusan                   : 0,5 – 1, 16 tex rata-rata 0,66 – 0,77 tex
  4. Moisture regain          : 12 %
  5. Berat jenis                  : 1,50 – 1,55 rata-rata 1,51
Sifat Kimia
  • Pengaruh asam
Serat rami dapat turun kekuatannya atau rusak dalam beberapa kondisi Asam kuat. Adanya asam akan menghidrolisa selulosa menghasilkan Hidroselulosa.
  •  Pengaruh Alkali
Serat rami tahan terhadap Alkali, larutan alkali encer tidak mempengaruhi serat meskipun pada suhu mendidih apabila tidak ada udara. Oksigen dari udara dapat menyebabkan terjadinya Oksiselulosa.
  •  Pengaruh Panas
Serat rami mempunyai ketahanan yang baik terhadap panas. Warna serat akan berubah kekuning-kuningan bila dipanaskan pada suhu 1200C selama ± 5 jam. Sedangkan dalam waktu beberapa menit dengan suhu 2400C serat akan rusak.
  •  Pengaruh Bakteri dan Jamur
Serat rami sangat tahan terhadap bakteri dan jamur.
GUM
Gum adalah polisakarida atau merupakan derivate polisakarida. Polisakarida (C6H10
 O5)n berupa rangkaian molekul-molekul monosakarida yang sejenis ataupun yang berlainan jenis. Polisakarida yang terdiri atas molekul heksosa yang disebut heksosan, contohnya glikogen, zat tepung, selulosa, pectin, getah-getahan, manan, galaktan dan hemi selulosa.
Polisakarida yang terdiri dari molekul-molekul pentose disebut pentason, contohnya araban, silam, sedangkan monosakarida yang banyak tedapat di dalam tumbuh-tumbuhan adalah glukosa dan fruktosa.
Gum yang berada dalam gandum, jagung, tapioca, sagu, kentang hamper sama dengan rami dan struktur molekul yang jelas belum ditemukan. Karena gum pada rami mempunyai daya rekat, maka serat satu dengan yang lainnya akan terikat sehingga benang akan tampak lebih padat. Gum selain masuk ke dalam rongga-rongga yang kosong, jugamelapisi bagian luar dari pada serat tersebut. Ikatan yang terjadi antara serat rami dan gum adalah ikatan hydrogen dan gaya-gaya van der waals.

3. Kenaf (Hibiscus cannabinus)
Kandungan serat terbanyak (75%) terdapat pada batang bawah. Serat kenaf tergolong serabut sklerenkim yaitu sel bardinding tebal yang sering kali berlignin. Serat ini berfingsi mekanis sehingga tahan terhadap tegangan yang di sebabkan penarikan dan pembengkokan, tekanan dan pemampatan tanpa menyebabkan kerusakan sel-sel berdinding tebal pada bagian tanaman ini. Kenaf akan memiliki kualitas serat yang baik apabila ia tumbuh pada lingkungan yang memiliki air dan tanah dengan keasaman yang cukup (biasanya pH 5.5).

4. Pisang abaca (Musa textilis nee)

Daun pisang abaca berguna untuk bahan baku kertas tisu. Pelepah batang luar  dimanfaatkan untuk diambil seratnya. Pelepah batang bagian dalam dipergunakan sebagai pupuk. Hati batangnya dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak, seperti sapi, dan lain-lain. Sedangkan serat yang diambil, dari pelepah batang luar pisang abaca berguna untuk dijadikan bahan baku kertas berharga (dolar dan yen), bahan pembuat tali kapal, bahan pembungkus kabel serat optik, dan bahan pembuat popok bayi.

5. Kapuk

Sel kapuk randu seperti halnya sel kapas berbentuk memanjang, perbedaannya; pada sel kapuk tidak terdapat torsi, sehingga sel kapas hanya berupa lumen (rongga sel) yang dibatasi oleh dinding sel dengan lingkungan luar. Oleh karena itu sel kapuk mampu menyimpan udara sehingga baik digunakan sebagai bahan isolasi. Serat kapuk banyak digunakan sebagai bahan kasur atau bantal. Biasanya, kasur jika telah lama digunakan, maka sel-sel kapuknya akan terisi fluida yang berasal dari keringat kita, sehingga tidak empuk lagi. Oleh karena itu, kasur tersebut harus dijemur di bawah terik matahari, untuk menguapkan kadar kelembabannya, sehingga dapat dipakai kembali. Serat kapuk berasal dari sel epidermis dari kulit buah. Sel-sel ini mulai tumbuh kira-kira 16 hari sesudah pembungaan, yaitu waktu pembelahan sel telur dan ada kepastian buah tidak rontok. Serat yang sudah tua membentuk lumen yang kosong berdinding tipis dan terisi udara serta tertutup pada kedua ujungnya. Dindingnya licin dan dilapisi lapisan lilin sehingga serat kapuk sangat ringan dan mempunyai kemampuan mengisolasi panas dan suara. Dinding serat kapuk licin dan tidak terpilin sehingga serat kapuk tidak dapat dipintal menjadi benang karena antara serat yang satu dengan yang lain tidak melekat menjadi satu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar